Jakarta, CNN Indonesia –
Badan Pengawas Obat dan Makanan Nasional Amerika Serikat (FDA) mengatakan Kamis (17/12) bahwa pihaknya bekerja sama dengan Pfizer untuk merevisi pedoman atau pedoman penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech. Covid-19. Hal itu dilakukan setelah dua petugas kesehatan mengalami reaksi alergi setelah penyuntikan vaksin korona.
Sebagai informasi, dua petugas kesehatan di Alaska yang disuntik vaksin corona mengalami reaksi parah atau anafilaksis. Akibat reaksi tersebut, ia menjadi tenaga kesehatan yang harus dirawat di rumah sakit.
Doran Fink, wakil direktur divisi vaksin FDA, mengatakan semua petugas kesehatan ini dirawat dengan intervensi medis yang sesuai. Ia berharap semuanya segera pulih.
“Kami mengantisipasi kemungkinan ada laporan tambahan yang akan kami selidiki secepatnya,” ujarnya, dikutip AFP, Kamis 17/12.
Dia menambahkan bahwa otoritas AS, termasuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, sedang menyelidiki dua kasus tersebut. Investigasi yang melibatkan Inggris.
“Sementara totalitas data saat ini terus mendukung vaksinasi di bawah Pfizer EUA (Otorisasi Penggunaan Darurat), tanpa batasan lebih lanjut, kasus-kasus ini menggarisbawahi kebutuhan untuk tetap waspada selama tahap awal kampanye. vaksinasi, ”kata Fink.
Untuk itu, katanya, FDA bekerja sama dengan Pfizer untuk merevisi lebih lanjut lembar pedoman dan meresepkan informasi untuk vaksin mereka.
Kajian tersebut akan mencakup peringatan bahwa orang dengan riwayat reaksi alergi terhadap bahan vaksin didorong untuk menghindari suntikan saat ini.
Ini juga akan mencakup peringatan bahwa fasilitas tempat vaksin diberikan harus memastikan bahwa perawatan medis untuk reaksi alergi yang parah segera tersedia.
Fink menambahkan bahwa jika Moderna menerima otorisasi penggunaan darurat, pedoman serupa juga akan berlaku.
(AFP / delapan)
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”