JAKARTA, 13 Maret (Xinhua): Kementerian Kesehatan RI memberikan layanan drive-through bagi lansia dan pekerja pariwisata untuk memudahkan akses vaksinasi Covid-19 pada jarak yang lebih jauh dari rumah atau tempat kerja mereka.
Saat ini, layanan drive-thru hanya berlangsung di ibu kota Jakarta dan pulau wisata Bali.
“Dengan layanan drive-thru, lansia tidak akan mengantri atau pergi jauh ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksinasi,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
Menurut Adisasmito, Kementerian Kesehatan menyediakan layanan drive-through bekerja sama dengan Halodoc, perusahaan Indonesia yang menawarkan konsultasi kesehatan online, dan Gojek, perusahaan Indonesia yang mengkhususkan diri dalam layanan carpooling.
Layanan tersebut dimulai pada 3 Maret dan akan berlaku hingga akhir tahun 2021, katanya, seraya menambahkan bahwa manula yang ingin berpartisipasi dalam layanan hanya perlu mendaftar ke Halodoc melalui aplikasi layanan kesehatannya yang buka mulai pukul 09.00 hingga jam 4 sore jam lokal.
“Kerja sama Halodoc dan Gojek bukan bentuk komersialisasi vaksin Covid-19. Kerjasama ini merupakan upaya untuk meningkatkan cakupan imunisasi di Jakarta. Plus, program vaksinasi drive-thru ini gratis,” kata Wiku.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan melaksanakan vaksinasi Covid-19 bagi pekerja di sektor pariwisata bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, perusahaan ride-sharing Grab, dan perusahaan konsultan kesehatan online Good Doctor.
Program vaksinasi Covid-19 juga dilakukan dengan menggunakan sistem drive-thru yang berlokasi di pulau Bali.
Tahap pertama vaksinasi di Bali berlangsung dari 27 Februari hingga 5 Maret dan tahap kedua dari 13 hingga 19 Maret. Juga gratis dan diharapkan dapat mempercepat imunitas kolektif dan memulihkan sektor pariwisata di pulau Bali.
Seperti dilansir situs Kemenkes, terkait alur vaksinasi drive-thru, pihak penyelenggara memberikan pelayanan berupa pos pemeriksaan, pemeriksaan kesehatan, vaksinasi dan observasi akhir.
Pada prinsipnya langkah-langkah yang dilakukan sama dengan cara vaksinasi saat ini hanya saja tidak semua peserta harus turun dari kendaraan.
Setelah divaksinasi, peserta harus menunggu selama 30 menit. Mereka bisa menunggu di dalam mobil atau di tenda-tenda yang disediakan oleh pihak penyelenggara.
Selama observasi, jendela mobil harus diturunkan untuk memudahkan pemantauan oleh petugas kesehatan, dan jika ada keluhan, peserta diminta untuk membunyikan klakson untuk memberi isyarat kepada petugas.
Jika tidak ada keluhan selama masa observasi, mereka diperbolehkan pulang. Sertifikat bukti vaksinasi akan dikirimkan melalui pesan singkat dari ponsel.
Di Jakarta, Dinas Kesehatan DKI menyediakan mini unit perawatan intensif, mobil ambulans dan sepeda motor sebagai unit reaksi cepat untuk mengantisipasi kemungkinan keluhan dari peserta setelah vaksinasi.
Pelayanan imunisasi ini melibatkan sejumlah tim tenaga kesehatan dan vaksinator. Selain itu, untuk mengatur kelancaran pelayanan, pihak penyelenggara juga menurunkan tim yang siap membantu peserta mulai dari proses pendaftaran hingga mendapatkan sertifikat yang membuktikan bahwa mereka telah divaksinasi.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi dengan mendorong vaksinasi dapat membantu mempercepat program vaksinasi nasional.
Pemerintah menargetkan untuk memvaksinasi 181,5 juta orang Indonesia. Proses vaksinasi dimulai pada 13 Januari dan diharapkan selesai dalam waktu satu tahun.
Sementara itu, Jonathan Sudharta, CEO dan co-founder Halodoc, mengaku bangga menjadi mitra resmi pertama dan satu-satunya Kementerian Kesehatan yang menghadirkan posisi layanan vaksinasi Covid-19 dalam metode berkendara. .
“Kami yakin kerjasama antar pemangku kepentingan ini dapat membantu tercapainya tujuan program vaksinasi Covid-19 pemerintah tahun ini,” kata Sudharta.
Kevin Aluwi, co-founder dan co-CEO Gojek, juga mengapresiasi kebijakan dan upaya pemerintah yang memprioritaskan lansia sebagai vaksin. – Xinhua