Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, calon dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada pemilihan presiden 2024, menyampaikan pidatonya pada rapat PDIP di Istana Batu Tulis di Bogor, provinsi Jawa Barat, Indonesia, 21 April 2023 | Kredit foto: VIA REUTERS
Partai terbesar di Indonesia mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya telah mencalonkan seorang gubernur provinsi yang populer sebagai calonnya untuk pemilihan presiden 2024, dengan Presiden Joko Widodo mendukung langkah tersebut.
Terpilihnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk pemilihan 14 Februari diumumkan oleh pimpinan partai Megawati Soekarnoputri.
“Suatu kehormatan tetapi juga bukan tugas yang mudah bagi saya,” kata Pak Pranowo saat siaran langsung pengumuman tersebut. “Ini adalah dorongan kami untuk mengkonsolidasikan dan menyatukan kekuatan. Satu untuk semua, semua untuk satu.”
Pranowo akan menghadapi tentangan keras dari mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan, yang dianggap dekat dengan Muslim konservatif di Indonesia, dan menteri pertahanan Prabowo Subianto, yang mencalonkan diri untuk ketiga kalinya.
Bapak Widodo memberikan dukungannya di belakang Bapak Pranowo, yang secara populer dipandang sebagai seorang moderat yang akan memberikan rasa kesinambungan.
Bapak Widodo, presiden sejak Oktober 2014, tidak dapat mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga di bawah konstitusi Indonesia. PDI-P adalah partai terkuat dalam koalisi yang berkuasa.
Dia menggambarkan Pranowo sebagai “pemimpin yang dekat dengan rakyat dan masih membumi”.
“Pergantian kepemimpinan jangan sampai mengganggu kesinambungan kemajuan bangsa Indonesia yang harus terus berlanjut,” kata Widodo.
Pak Pranowo telah menjabat sebagai gubernur sejak 2013 dan dianggap rendah hati dan paham media sosial.
Namun, popularitasnya terpukul bulan lalu ketika, bersama gubernur Bali, ia menyerukan pemboikotan partisipasi Israel di Piala Dunia U-20 yang dimainkan di pulau itu.
Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik formal dan dukungan untuk perjuangan Palestina tinggi di negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia.
Badan pengatur sepak bola FIFA menarik Indonesia sebagai tuan rumah dari turnamen karena kerusuhan politik, membuat penggemar sepak bola lokal kecewa.
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”