Aksi Zoonosis Terpadu (ZODIAC): status saat ini dan arah masa depan

Aksi Zoonosis Terpadu (ZODIAC): status saat ini dan arah masa depan

Kursus pelatihan regional pertama tentang verifikasi prosedur operasi standar untuk teknik serologi dan molekuler baru disampaikan minggu lalu di Afrika Barat. Acara ini diselenggarakan oleh Institut Pasteur Dakar (IPD) untuk 25 peserta dari Negara Anggota Francophone atau Francophile Afrika di bawah pengaturan praktis yang ditandatangani pada tahun 2021 antara Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi dan Direktur IPD Amadou Alpha Sall, untuk meningkatkan kerja sama dalam kerangka ZODIAC. IPD adalah lembaga terkemuka di bidang kesehatan masyarakat, penelitian dan pelatihan di bidang penyakit menular.

“Perjanjian ini menanggapi kepentingan bersama Badan dan IPD dalam memerangi penyakit zoonosis dan penyediaan kegiatan penelitian dan pengembangan menggunakan teknologi terkait”, kata Saiba Sylla, Penasihat Pertama Misi Tetap Republik Senegal.

Pada acara tersebut, peserta mendengarkan video testimoni dari tiga rekan ZODIAC pertama, dari Indonesia, Senegal dan Tunisia, yang menyelesaikan pelatihan tiga bulan mereka bulan lalu tentang Urutan Genom Seluruh Patogen di laboratorium IAEA di Seibersdorf.

“Dengan pelatihan ini dan dengan dukungan inisiatif ZODIAC, lembaga kami akan dapat melakukan penelitian menggunakan teknologi sekuensing generasi berikutnya, sehingga kami dapat mengkarakterisasi dan mengendalikan penyakit zoonosis yang muncul dan yang muncul kembali di negara kami,” kata Diana Nurjanah dari Indonesia. Lembaga Penelitian Ilmu Kedokteran Hewan.

Mame Thierno Bakhoum, asisten peneliti di National Livestock and Veterinary Research Laboratory di Dakar, Senegal, mengatakan negaranya di bawah ZODIAC akan menerima platform pengurutan yang sama yang digunakan di Seibersdorf. “Ini akan membantu kami mengurutkan patogen, terutama yang memiliki kepentingan medis dan kedokteran hewan. Ini akan membantu kita memahami evolusi patogen ini dan bagaimana mengendalikannya,” katanya.

READ  Indonesia: Gunung berapi Sinabung mengeluarkan kolom abu

Salma Ben Yahia dari Institut Penelitian Veteriner Tunisia mengatakan bahwa dia belajar bagaimana menyiapkan sampel untuk pengurutan, yaitu memilih sampel biologis yang tepat dan mengekstrak data DNA-nya untuk dianalisis . “Ketika kami kembali ke rumah, kami akan menerima, sebagai bagian dari proyek ZODIAC, peralatan yang dibutuhkan untuk pengurutan generasi berikutnya. [decoding the entire DNA of an organism].”

Written By
More from Faisal Hadi
Indonesia: Batas Waktu Pengajuan Kontrol Penggabungan untuk Kembali ke Periode 30 Hari Asli
Pendeknya Komisi Persaingan Usaha Indonesia (singkatan bahasa Indonesia “KPPU“) mengeluarkan penyelesaian yang...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *