Indonesia berniat membatasi pembangunan smelter nikel

Indonesia berniat membatasi pembangunan smelter nikel

Indonesia telah mengumumkan rencana untuk membatasi pembangunan smelter nikel untuk memastikan pabrik baru menghasilkan produk bernilai tinggi, lapor Reuters mengutip laporan kantor berita negara Antara.

Menteri Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengatakan negara yang memiliki beberapa smelter yang memproduksi nickel pig iron atau ferronickel ini harus memprioritaskan penggunaan cadangan bijih untuk menciptakan nilai yang lebih tinggi, termasuk bahan untuk baterai kendaraan listrik.

Kantor berita tersebut mengutip pernyataan Lahadalia, “Sekarang kami lebih memilih untuk mendorong downline dengan nilai tambah 80% hingga 100%.”

Negara ini juga mempertimbangkan untuk mewajibkan pabrik peleburan nikel baru untuk mengikuti prinsip hijau selama produksi.

Lahadalia mengatakan smelter baru akan didukung oleh energi hijau, tidak seperti smelter yang ada di negara ini yang sering menggunakan tenaga batu bara.

Menteri menambahkan, “Untuk ke depan, kami akan membatasi pengembangan pengecoran yang tidak diarahkan pada energi hijau.”

Pada tahun 2020, Indonesia memberlakukan larangan ekspor bijih nikel yang belum diolah untuk mendorong pembangunan peleburan nikel nasional.

Sebelumnya, seorang pejabat senior Kementerian Energi Indonesia mengatakan cadangan bijih nikel kadar tinggi negara itu akan bertahan kurang dari dua dekade kecuali ada pembatasan yang diberlakukan pada pembangunan smelter.

Oktober lalu, Reuters melaporkan bahwa sebuah perusahaan pertambangan yang berbasis di AS Freeport-McMoRan sedang dalam pembicaraan awal dengan pemerintah Indonesia untuk memperpanjang haknya tambang tembaga Grasberg melewati tahun 2041.

Terletak di provinsi Papua, Grasberg memiliki salah satu deposit tembaga dan emas terbesar di dunia.

Written By
More from Suede Nazar
gunung berapi: Gunung berapi Indonesia meletus, memuntahkan abu panas sejauh tiga kilometer
Jakarta: Salah satu gunung berapi paling aktif di dunia, Gunung Merapi di...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *