Untuk lebih memperkuat perdagangan bilateral, kedua negara telah memulai putaran pertama perundingan Extensive Financial Partnership Arrangement (CEPA) bulan lalu. Perdagangan bilateral meningkat hampir 30% pada tahun 2021 dan mencapai $3,12 miliar.
“Kami sepakat untuk mengintensifkan negosiasi sehingga diselesaikan dalam tenggat waktu tertentu,” kata Marsudi, dikutip dari kantor berita.
Kanada dan Indonesia baru-baru ini sepakat untuk mengintensifkan kerja sama ekonomi mereka, termasuk di bidang perdagangan, investasi, dan transisi energi. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan mitranya dari Kanada Melanie Joly menandatangani Rencana Aksi Indonesia-Kanada untuk 2022-2025 selama kunjungan terakhir ke Indonesia untuk memajukan inisiatif kerja sama.
Namun, mengenai investasi, angka pada tahun 2021 sedikit meningkat hampir 4%.
Kanada telah berinvestasi di beberapa proyek infrastruktur, di antaranya pengembangan jalan tol Cikopo-Palimanan dan proyek infrastruktur pelabuhan Gresik yang diharapkan bisa beroperasi tahun depan.
Untuk melanjutkan sinergi ini, kerjasama dengan Otoritas Investasi Indonesia (INA) di bidang energi terbarukan dan infrastruktur hijau akan sangat diharapkan, kata Marsudi.
Kedua negara berkomitmen untuk mempercepat transisi energi menuju masa depan tanpa emisi bersih.
Mereka sepakat untuk mempromosikan kerja sama dalam transisi ke sumber energi yang lebih bersih, termasuk teknologi sel bahan bakar hidrogen dan pengembangan strategi hidrogen hijau, serta potensi kemitraan antara Carbon Engineering Minimal dan PT Pertamina dalam Carbon Seize, Utilization and Storage (CCUS). ).

Meja Berita Fibre2Trend (DS)

“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”