Kemajuan Daniel Mananta di Indonesian Idol hingga kepergiannya. Halaman semua

JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa waktu lalu presenter Daniel Mananta mengejutkan penonton dengan tiba-tiba menarik diri dari pembawa acara Idola Indonesia.

Hanya sedikit orang yang sangat menyukai idola Indonesia yang kecewa mendengar keputusan Daniel.

Hengkangnya eks VJ MTV Indonesia ini pun menyulut perbincangan hangat dengan mengangkat isu internal soal fee.

Namun, semua itu dibantah, dan keputusan Daniel untuk mundur sudah dipertimbangkan matang-matang sejak 2019 – babak playoff musim kesepuluh – saat dirinya masih membimbing Indonesia Idol X.

Baca juga: Alasan Daniel Mananta keluar dari Indonesia Idol, salah satunya karena terlalu mahal

Daniel pun tak bisa memungkiri bahwa Indonesian Idol merupakan salah satu acara yang mengharumkan nama di dunia hiburan Tanah Air.

Berikut ini adalah kisah Daniel yang telah berada di Indonesian Idol selama satu dekade terakhir.

Dini

Daniel pertama kali tampil sebagai pembawa acara saat Indonesian Idol memasuki season ketiganya, yaitu pada tahun 2006.

Sekitar waktu itu, Daniel menggantikan Irgi Ahmad Fahrezi dan dipasangkan dengan Amelia Natasha alias Atta yang membimbing Indonesian Idol sejak awal.

Idola musiman Indonesia masih mempercayai Daniel sebagai tuan rumahSelama ini para pemandu saling mengikuti, seperti Dewi Sandra, Lolita Agustine, Pica Priscilla dan terakhir Sere Kalina.

Baca juga: Daniel Mananta: Saya sangat merindukan petunjuk dari juri Indonesian Idol

Buah pikiran

Memasuki musim kesepuluh, Daniel masih berdiri. Namun, di babak sistem gugur, ia memikirkan rasa cintanya yang semakin besar kepada Indonesian Idol.

Sampai-sampai rasa posesif tidak meninggalkan keluarga Indonesia hadir di hatinya.

Berdasarkan perasaannya, Daniel ingin tempat yang menyandang namanya tumbuh dengan potret baru pembawa acara.

READ  Presiden Jokowi kirim kontingen Indonesia ke SEA Games ke-32

Untuk mengundurkan diri

Setelah melalui pertimbangan matang, pria kelahiran Agustus 1981 itu akhirnya matang untuk melepasnya.

Baca juga: Presenter idola Indonesia Pesona 3, Daniel Mananta yang paling lama

Tekadnya sudah bulat dan benar-benar mengucapkan selamat tinggal untuk keluar dari Indonesia Idol. Ia mengumumkan melalui akun Instagram-nya bahwa ia sesekali membagikan potret Indonesian Idol yang berkesan.

Alasan

Daniel pun tak memungkiri kalau rasa sayang pada keluarga Indonesian Idol begitu besar.

Namun sayang ini akan menjadi buruk jika dibarengi dengan sikap posesif bahkan menghancurkan idola Indonesia itu sendiri.

“Karena saya menyukainya, saya merasa perlu regenerasi di Indonesian Idol. Saya pikir ini saat yang tepat untuk mengganti lebih banyak host. Segar lagi, ”kata Daniel.

Lebih dari itu, Daniel merasa tak lagi setara dengan fans Idol Indonesia yang usianya jauh darinya.

Baca juga: Cara Daniel Mananta mengajari anak-anak mengelola uang mereka

“Indonesia dari Indonesia akan datang ke sini, profil penonton semakin muda. Saya rasa alangkah baiknya jika pembawa acara adalah seseorang yang sama dan relevan,” kata Daniel.

Sarankan William boy

Tak hanya pamit, ayah dua anak ini pun merekomendasikan Boy William sebagai penggantinya.

“Saya sangat yakin Boy akan menghembuskan kehidupan baru, karena Engkau (Tuhan) telah merencanakan kehidupan baru ini di Indonesia,” kata Daniel.

Saksikan kelahiran penyanyi baru

Ibarat membeli tiket pertandingan sepak bola dan duduk di bangku VVIP, Daniel secara tidak langsung menyaksikan kisah perjalanan para kontestan hingga akhirnya masuk ke industri musik.

Baca juga: Kisah Daniel Mananta hengkang dari Indonesia Idol

Dalam wawancara dengan Boy William, penyanyinya adalah Marion Jola, Gisella Anastasia, Ihsan Tarore, Dirly Dave, Wilson, Tiara Andini, Lyodra Ginting dan lainnya.

READ  LIPI dan Japan Foundation Jakarta Gelar Seminar Kajian Jepang di Indonesia

“Lalu sebagai sangat bangga, seperti itu indah, sangat menakjubkan. Saya sangat jatuh cinta dengan brand Indonesia dari Indonesia ini, ”kata Daniel.

Written By
More from
Apakah Indonesia telah meninggalkan kebijakan netralitasnya?
Apakah penandatanganan perjanjian pertahanan antara Jakarta dan Tokyo menandai perubahan dalam strategi...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *