Korban banjir dan tanah longsor yang disebabkan Topan Tropis Seroja di sekelompok pulau di tenggara Indonesia telah meningkat menjadi sedikitnya 55 orang, di mana 40 di antaranya masih hilang, kata kantor berita itu, Senin.
Sedikitnya 400 orang di provinsi Nusa Tenggara Timur, yang mencakup beberapa pulau, dievakuasi setelah rumah mereka terkena banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang di tengah hujan lebat akibat topan tersebut, kata badan tersebut.
Beberapa jembatan runtuh, pohon tumbang dan memblokir beberapa jalan dan setidaknya satu kapal tenggelam karena topan juga memicu gelombang kuat, mempersulit operasi pencarian dan penyelamatan, kata BNPB.
“Kami mengirimkan kebutuhan logistik dasar seperti makanan, selimut, dan lainnya,” kata Raditya Jati, juru bicara badan tersebut.
Presiden Joko Widodo menyampaikan belasungkawa dan mengimbau warga untuk mengikuti petunjuk petugas lapangan jika terjadi kondisi cuaca ekstrim.
“Saya perintahkan agar penanggulangan bencana dilakukan secara cepat dan benar, misalnya untuk bantuan pelayanan kesehatan, ketersediaan logistik dan kebutuhan dasar pengungsi serta perbaikan infrastruktur,” ujarnya dalam sambutan yang diposting online.
Pejabat lokal mengatakan jumlah korban tewas meningkat menjadi lebih dari 100, tetapi BNPB mengatakan tidak dapat memastikan.
Pada hari Minggu, seorang saksi mata Reuters melaporkan tiga kematian di negara tetangga Timor Leste setelah tanah longsor di pinggiran ibu kotanya, Dili. Tidak ada korban tewas resmi pada hari Minggu.
Topan Seroja menghantam Laut Sawu di barat daya pulau Timor pada Senin dini hari, kata Badan Meteorologi Indonesia, memperingatkan bahwa itu bisa membawa lebih banyak hujan, gelombang dan angin.
Kondisi cuaca ekstrem di wilayah Nusa Tenggara menghambat distribusi bahan bakar minyak di sana, kata perusahaan energi milik negara Pertamina, dengan pompa bensin, gudang minyak tanah, dan empat mobil tangki terendam banjir.
Pertamina menyiagakan terminal bahan bakar di pulau-pulau tetangga untuk mendukung pasokan bahan bakar ke wilayah yang terkena dampak, katanya.
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”