Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri aktivitasnya Kamis lalu (10/12/2020), dengan koreksi tipis ,18% ke degree 5.933,69 setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani naik. cukai rokok rata-rata 12,5% dari tahun ini menghadap ke atas.
Data perdagangan BEI menunjukkan nilai transaksi perdagangan mencapai 19,83 miliar rupee dengan volume perdagangan 30,09 miliar saham. Di pasar reguler, investor asing membukukan penjualan bersih Rp 120,60 miliar. Teramati bahwa 204 saham naik, 268 turun, 154 lainnya stagnan.
Sebelum memulai trading Jumat ini (11/12), simak dulu sejumlah rekomendasi dari perusahaan sekuritas ini.
MNC Sekuritas
IHSG menutup koreksi ,2% ke amount 5.933 pada perdagangan kemarin. MNC Sekuritas meyakini pergerakan IHSG masih berpotensi untuk terus mengoreksi location 5.830-5.880 untuk menjadi bagian gelombang [v] dari gelombang 3.
Selama IHSG tidak terkoreksi di bawah 5.775 atau bahkan 5.563, IHSG masih berpeluang untuk kembali menguat menguji spot 6.000 hingga 6.010. Namun, jika IHSG turun di bawah dari 5.563, maka IHSG dipastikan finish gelombang 3 dan akan terbentuk gelombang 4 ke zona 5500-5650 terlebih dahulu.
Amount assistance (batas resistance bawah): 5.775, 5.563, sedangkan stage resistance (batas resistance atas): 6.010, 6.200.
Saham preferen
– UNTR (Beli pada kelemahan, 26.025)
– WSBP (Beli kelemahan, 234)
– ADRO (Jual dengan kekuatan, 1.545)
– TKIM (Jual kekuatan, 10.050)
Indosurya Bersinar Sekuritas
Diperkirakan IHSG akan bergerak antara 5.821 dan 5.998. Pergerakan IHSG terlihat memasuki fase konsolidasi all-natural setelah mengalami kenaikan dibandingkan periode sebelumnya. Hingga IHSG mampu bertahan di atas amount resistance terdekat, peluang koreksi yang wajar masih terbuka lebar. Ini masih terjadi arus keluar modal Selain fluktuasi nilai tukar rupee turut memberikan sentimen bagi pergerakan IHSG, saat ini IHSG berpotensi untuk berkonsolidasi.
Saham preferen
– BBCA
– PWON
– SMGR
– KLBF
– INDF
– JSMR
– SMRA
Mandiri Sekuritas
Rekomendasi saham tersebut dibuat berdasarkan penutupan harga pasar Kamis lalu, saat IHSG ditutup dengan koreksi tipis ,18% ke amount 5.933,69.
Saham opsional
– BSDE (Beli)
– BBRI (Beli)
– BRPT (Beli)
– ITMG. (Pembelian spekulatif)
– WTON (pembelian spekulatif)
– DOID (pembelian spekulatif)
– UNTR (Beli)
– BURUNG (Beli)
– INCO (Beli)
– AWPB (Beli)
Panin Securities
IHSG ditutup melemah -10,71 poin (-,18%) ke degree 5.933,69 pada Kamis 10 Desember 2020. Pada sesi kemarin, 204 saham naik, 268 saham turun. dan 154 saham ditutup tanpa mengubah harga.
Mendapat sentimen negatif dari kenaikan cukai rokok, IHSG yang sebelumnya sempat menembus resistan 6.000, juga kembali melemah. Namun koreksi tersebut dinilai wajar, ditandai dengan IHSG bertahan di atas 5.900.
Saat ini, IHSG berpotensi untuk bergerak Campuran cenderung memperdalam selang 5.882-6.000.
Saham preferen
– AKRA (Beli 3.250, 3.300)
– DILD (Beli di Breakout 240)
– GJTL (Beli saat Breakout 570)
– LPKR (Beli pada Breakout 234)
(tas tas)
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”