JAKARTA, 23 September (Reuters) – Sun cable, sebuah perusahaan Australia-Singapura, akan menginvestasikan $2,5 miliar di Indonesia sebagai bagian dari proyek tenaga surya yang ambisius untuk menyediakan Singapura hingga 15% dari kebutuhan energinya, kata para pejabat Kamis.
NS Tautan listrik Australia-Asia Mulai tahun 2027, akan memanfaatkan tenaga surya dari pembangkit listrik tenaga surya terbesar di dunia dan fasilitas penyimpanan baterai di Australia utara, dan mengekspornya ke negara-kota melalui sistem transmisi 5 kecepatan.000 km (3.109 mil) melalui perairan lepas Indonesia, menurut untuk Kabel Matahari.
Indonesia telah memberikan izin kepada perusahaan untuk melakukan survei bawah air segera, kata CEO-nya David Griffin. Ini akan menjadi kabel tegangan tinggi bawah laut terpanjang di dunia.
Sun Cable tidak akan memasok listrik secara langsung ke Indonesia, tetapi investasi peralatan dan layanan senilai $1 miliar akan mencakup kegiatan manufaktur dan konstruksi serta fasilitas operasi di Indonesia, termasuk termasuk pangkalan perbaikan laut.
Proyek tersebut “membuktikan bahwa Indonesia adalah mitra terpercaya dan lokasi investasi yang strategis bagi dunia internasional,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan dalam konferensi pers streaming.
Proyek tersebut, katanya, akan menghasilkan transfer pengetahuan yang akan mendukung pengembangan energi terbarukan di Indonesia dan membantu mitigasi perubahan iklim untuk generasi mendatang.
Pelaporan oleh Kate Lamb di Sydney dan Agustinus Beo Da Costa di Jakarta; Diedit oleh Martin Petty
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”