Pada 14 Desember 2021, gempa bumi berkekuatan 7,3 SR melanda Indonesia; pusat gempanya terletak tepat di bawah dasar laut dekat pulau Flores.
Dalam beberapa menit, seismometer di seluruh dunia diguncang oleh gelombang gempa saat mereka berdesir melalui dan di sekitar Bumi.
Dan, untuk pertama kalinya, jaringan balon, 20 km di atas permukaan bumi dan hingga 190 mil dari sumbernya, merasakan dampak gempa melalui gelombang tekanan yang melewati atmosfer.
Dalam kasus gempa bumi Flores, data balon belum secara khusus menambah pengetahuan kita, tetapi para ilmuwan sangat antusias dengan potensi teknik ini untuk mengukur gempa bumi di tempat-tempat yang sulit dijangkau seperti planet Venus, yang permukaannya yang panas dan berawan mengkorosi atmosfer membatasi kemampuan kita untuk mengamati gempa di sana.
Tiga misi ke Venus telah diterima untuk awal 2030-an dan beberapa tim sedang mengerjakan pemantauan seismik balon. “Sejarah ketertarikan kami pada Venus adalah bahwa kami tidak tahu apa-apa tentang interiornya,” kata RaphaĆ«l Garcia, dari Universitas Toulouse, Prancis.
“Kami tidak tahu bagaimana itu dibuat di dalam, dan seismologi di Bumi adalah salah satu alat terbaik untuk mengetahuinya.”
Temuan tersebut dipublikasikan di Surat Penelitian Geofisika.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”