Gedung Putih mengumumkan bahwa mereka menghadapi masalah kekurangan anggaran dan waktu dalam usaha mereka untuk menyediakan lebih banyak senjata kepada Ukraina dalam upaya melawan invasi Rusia. Oleh karena itu, pemerintah Amerika Serikat telah mengajukan permohonan dana tambahan sebesar $100 miliar kepada Kongres untuk mendukung keamanan perbatasan, sekutu di Indo-Pasifik, Israel, dan Ukraina.
Sebagian besar dari total permintaan dana tersebut, yaitu sekitar $61 miliar, dialokasikan khusus untuk Ukraina. Dana tersebut termasuk $30 miliar yang akan digunakan untuk mengganti peralatan pertahanan yang sudah dikirim sebelumnya setelah invasi Rusia pada bulan Februari tahun ini.
Para pejabat di Gedung Putih menekankan bahwa penolakan pemberian dana tambahan ini akan berdampak negatif bagi Ukraina dan akan meningkatkan kemungkinan kemenangan militer Rusia. Mereka juga mengungkapkan bahwa Pentagon telah menggunakan sekitar 97% dari dana yang telah diterimanya pada pertengahan November, sementara Kementerian Luar Negeri AS telah menghabiskan seluruh bantuan militer yang diterimanya.
Meskipun terdapat perbedaan pendekatan terkait penanganan pendanaan Ukraina akibat perubahan kebijakan perbatasan AS, Ketua DPR dari Partai Republik tetap optimis bahwa pendanaan untuk Ukraina dan Israel akan mendapatkan persetujuan. Namun demikian, pengesahan dana tambahan ini masih memerlukan langkah-langkah lanjutan dari Kongres AS.
Kehabisan waktu dan anggaran dalam upaya memberikan dukungan dan perlindungan kepada Ukraina yang sedang menghadapi invasi Rusia menjadi perhatian utama bagi Gedung Putih. Mereka berharap agar Kongres segera mengambil tindakan positif untuk mendukung negara-negara yang terkena dampak dan menciptakan stabilitas di wilayah tersebut.
Pemecah masalah. Penulis. Pembaca lepas. Gamer setia. Penggemar makanan jahat. Penjelajah. Pecandu media sosial yang tidak menyesal.”