Air sudah ada di Mars kuno 4,4 miliar tahun yang lalu, kata para ilmuwan

KOMPAS.com- Ilmuwan menganalisis ulang pasangan meteor gelap kita tahu dia berasal planet Mars yang ditemukan di Gurun Sahara beberapa tahun lalu.

Menurut peneliti, meteorit itu berasal Maret miliaran tahun yang lalu, yang mengungkapkan secara rinci peristiwa tabrakan kuno di planet Merah.

Studi yang dikutip dari Science Daily, Selasa (3/11/2020), beberapa mineral di kerak Mars teroksidasi meteorit, menunjukkan keberadaannya udara selama tumbukan yang menciptakan meteorit.

Penemuan ini kembali mengisi beberapa celah pengetahuan tentang peran perairan dalam pembentukan planet.

Baca juga: Uji kesuburan tanah di Mars, para ahli melakukan simulasi penanaman

Asal muasal air di Bumi, Mars dan beberapa benda besar lainnya seperti bulan mulai terungkap. Salah satu hipotesisnya adalah bahwa air berasal dari asteroid dan komet setelah terbentuk.

Namun, beberapa ilmuwan planet berpikir bahwa mungkin air hanyalah salah satu zat yang secara alami ada dalam pembentukan planet.

Analisis baru dari Meteorit dari Mars zaman kuno semakin mendukung hipotesis kedua tentang bagaimana air pernah ada di planet merah.

Sepasang meteorit yang jatuh di Gurun Sahara beberapa tahun lalu diberi nama NWA 7034 dan NWA 7533, di mana NWA adalah singkatan dari Northwest Africa, tempat meteorit itu ditemukan.

Baca juga: Planet terdekat Mars ke Bumi malam ini bisa dilihat dengan mata telanjang

Sementara itu, angka yang tertera pada nama merujuk pada urutan meteorit yang secara resmi disetujui oleh Meteoritical Society.

Berdasarkan analisis para peneliti, meteorit ini merupakan meteorit tipe baru Mars dan merupakan campuran dari berbagai fragmen batuan.

Fragmen pertama terbentuk di Mars 4,4 miliar tahun yang lalu, menjadikannya meteorit Mars tertua yang diketahui.

READ  BMKG: Curah hujan memuncak pada Januari, suhu akan naik setelahnya

Namun, baru-baru ini meteorit 50 gram NWA 7533 yang diperoleh untuk dianalisis oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Takashi Mikouchi dari Universitas Tokyo, mengungkapkan sebuah penemuan yang menarik.

Written By
More from Faisal Hadi
Indonesia menuntut tengkorak, perhiasan, dan mahakarya lainnya
Pemerintah Indonesia membutuhkan karya seni, benda-benda sejarah alam dan koleksi lengkap dari...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *