Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengecam kematian 112 warga Gaza yang tewas saat mengantre bantuan di Nabulsi. Ia menyatakan bahwa bantuan yang diberikan ke Gaza masih belum mencukupi untuk membantu korban-korban konflik tersebut. Peristiwa tragis ini menunjukkan eskalasi konflik antara Israel dan Palestina yang semakin memburuk.
Biden juga mengimbau kedua belah pihak untuk menghentikan kekerasan dan mencari solusi damai untuk konflik tersebut. Ia menekankan pentingnya perdamaian dan penyelesaian konflik secara diplomatis, tanpa merugikan penduduk sipil yang tak berdosa.
Kematian 112 warga Gaza ini tidak hanya mengejutkan dunia internasional, tetapi juga menimbulkan kecaman atas tindakan militer Israel yang dinilai terlalu berlebihan. Banyak negara dan organisasi internasional turut mengutuk kekerasan yang terjadi dan mendesak agar konflik segera diakhiri.
Sementara itu, demonstrasi dan protes terus berlangsung di berbagai negara untuk menuntut perdamaian dan keadilan bagi rakyat Palestina. Mereka menyerukan agar dunia internasional segera bertindak untuk mengakhiri pembantaian yang terjadi di Gaza dan menekankan pentingnya hak asasi manusia dalam konflik ini.
Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk mencari solusi damai dan mengakhiri konflik yang telah berlangsung puluhan tahun ini. Kedamaian dan keadilan harus menjadi prioritas utama untuk mewujudkan perdamaian abadi di Timur Tengah.
