JAKARTA, 8 November (Reuters) – Gangguan sumur fuel di ladang gasoline Merakes di Indonesia kemungkinan akan mempengaruhi produksi gas lebih lama dari yang diperkirakan, kata seorang pejabat regulator minyak dan gasoline, Senin dari negara tersebut.
Masalah yang disebabkan oleh penyumbatan pasir itu seharusnya bisa diselesaikan pada awal November, namun fasilitas itu kemungkinan baru akan beroperasi hingga bulan depan. Baca lebih lajut
“Kami telah mencoba beberapa kali untuk memulai (sumur), tetapi masih ada masalah dengan ruang bawah tanah,” kata Julius Wiratno, wakil kepala operasi di SKK Migas, kepada Reuters.
“Pada Desember, kami akan melakukan perbaikan untuk mengganti modul aliran bawah laut,” katanya seraya menambahkan pasokan ke Proyek Merakes telah turun 60 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd).
Proyek Merakes yang dioperasikan oleh Eni Italia (ENI.MI) tidak memulai produksi gasoline hingga April dan menjamin kapasitas produksi 450 mmscfd.
“Eni mengkonfirmasi bahwa salah satu sumur Merakes baru-baru ini mengalami penghentian produksi yang tidak terduga yang mempengaruhi produksi lapangan saat ini,” kata juru bicara Eni.
“Empat sumur lainnya di lapangan Merakes beroperasi secara reguler, dengan produksi saat ini lebih dari 360 mmscfd,” katanya.
Pelaporan oleh Bernadette Christina Munthe Ditulis oleh Fathin Ungku Diedit oleh Martin Petty
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”